setiap orang pasti punya cita-cita, aku yakin kamu pun begitu. Hidup tanpa cita-cita atau impian seperti air yang mengalir tanpa arah dan tujuan, hanya mengikuti kemana arah arus itu mengalir. Terkadang hidup memang harus seperti air yang mengalir, agar kita dapat menerima segala yang terjadi dalam hidup kita, akan tetapi impian dan mimpi kita di hari esok akan membuat kita lebih terasa memiliki jiwa untuk menatap hari esok.Begitu juga aku, setiap bangun pagi, menjalani hari demi hari , aku selalu membayangkan jika suatu hari aku menjadi seorang dokter. kondisi ini terus berlangsung sampai saat ini, akupun jadi bingung sejak kapan aku berniat menjadi dokter, seingatku hanya setiap pagi aku merasakan jiwa itu, seakan berhembus mendekati hati dan pikiran ku.
Kenapa aku ingin jadi dokter? Aku sendiri juga bingung kenapa aku pengen jadi dokter. Setahuku setiapkali aku melihat dokter, pasien, aku selalu merasa deg-degan.Setiap kali melihat seseorang terluka, aku selalu ingin jadi yang pertama menyembuhkannya. Aku ingin membantu semua orang sakit di dunia ini, aku ingin, melalui tangan ku mukjizat Tuhan bekerja. Aku hanya ingin mengabdi menjadi dokter yang merawat dan menyembuhkan semua orang sakit, membuat mereka tersenyum kembali. aku ingin melihat senyum semua orang di dunia ini...
Siapa yang mendukung aku jadi Dokter? kalo boleh jujur mungkin orang berpikir mustahil buat aku jadi dokter, terkadang aku juga merasakan kekhawatiran itu, akan tetapi banyak orang dibelakangku yang mendorongku untuk jadi dokter.Pertama, adalah Tuhan Yesus, aku yakin Dia merestui aku karena apa yang aku minta adalah sesuatu yang akhirnya untuk orang lain, aku yakin Tuhan mengijinkan aku menjadi dokter agar aku bisa membuat semakin banyak orang tersenyum kepada Tuhan. Kedua, ibuku, dia orang terhebat yang selalu mendukung impianku, dia berjuang untuk aku. Dia selalu bilang, yang penting aku belajar, masalah biaya kuliah nantinya, pasti ibu ada jalan, Tuhan selau membuka jalanNya. Ketiga, adalah Kakak-kakak ku, mereka selalu mendukung aku, terkadang mereka menggoda aku dengan memanggilku dokter karina.. malu sih tapi aku suka.. Keempat, sahabat2ku.. mereka memberi dukungan besar.
Apa kendala Ku dalam meraih mimpi itu? Ternyata tidak ada, dari luar semua memberi energi positif buat aku, tapi ternyata kendala terbesar adalah diriku sendiri, terkadang aku tidak percaya diri. Aku harus bisa percaya kemampuanku,,, Karina you can!!!!